Berikut ini adalah 6 teknik dasar fotografi yang bisa anda coba lakukan saat hendak mengambil gambar.
1. Pilihlah Lensa Kamera Yang Tepat
Jika kamera anda hadir dengan lensa zoom,
sebagaimana kamera pada umumnya, maka cobalah untuk melakukan pemotretan
dengan panjang jarak potret yang berbeda-beda untuk menciptakan efek
bagi masing-masing foto. Cobalah untuk memulai dengan menggunakan
pengaturan sudut yang lebar dan buatlah catatan untuk setiap gangguan
yang terjadi serta bagaimana hal atau gangguan tersebut memberikan
kenyataan yang berbeda sedikit dari tujuan yang telah anda rencanakan
sejak awal.
Saat ini, foto-foto terbaru sering dihasilkan dengan menggunakan lensa yang lebar; tentu saja hal ini membuat lensa lebar ekstra menjadi suatu produk gagal bagi setiap wartawan foto.
Ambilah beberapa gambar dan cobalah untuk menikmatinya selama anda
menggunakan pengaturan lensa sudut lebar, sebelum mencoba untuk
menggunakan skala lensa lainnya seperti lensa telefoto untuk mengambil gambar. Lensa telefoto
memberikan gambaran yang jelas tentang tempat kejadian yang ada di
depan kamera anda. Lensa ini merupakan pilihan terbaik untuk mengambil
gambar pemandangan. Disamping itu juga, lensa ini baik digunakan untuk
foto close-up dan potret (misalnya KTP).
2. Fokus
Hampir setiap kamera memiliki sistem fokus otomatis,
tapi anda harus tahu terlebih dahulu kemana kamera
diarahkan/difokuskan. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan
menggunakan opsi pilihan-pilahan yang ada: misalnya lakukan percobaan
mengenai fokus kamera pada subjek anda dengan menahan
tombol shutter setengah ditekan, kemudian bingkailah gambar persis
seperti yang anda inginkan sebelum menekan tombol sepenuhnya.
Disamping itu juga, perhatikan jendela bidikan anda untuk senantiasa
memeriksa area titik fokus yang anda tetapkan. Cobalah lakukan hal ini,
karena hampir setiap gambar yang anda ambil tidak selamanya menempatkan
subjek anda di bagian tengah atau depan foto anda. Ketika anda ingin
mengambil gambar secara dekat mengenai wajah, maka fokuskan kamera anda
lebih dekat kepada mata.
3. Tripod
Goyangan atau getaran terhadap kamera merupakan suatu hal yang sangat
menggangu untuk setiap fotografer, karena hal ini akan memberikan efek
yang kurang bagus kepada hasil foto anda. Untuk itu, berikut ini adalah
beberapa cara untuk menghindari terjadinya goyangan/getaran pada kamera
anda. Pertama, anda perlu belajar bagaimana cara memegang kamera anda
dengan benar: Gunakan kedua tangan, yang satu di sekitar tubuh dan yang
satu lagi di sekitar lensa, kemudian peganglah kamera anda dekat dengan
tubuh anda. Kedua, pastikan bahwa anda menggunakan shutter speed yang
cocok dengan lensa fokus anda. Jadi jika anda menggunakan lensa 100 mm,
maka posisi shutter speed anda janganlah lebih rendah dari 1/100 detik.
Gunakan tripod atau monopod bila memungkinkan. Jika tidak ada, maka
gunakanlah pohon atau dinding untuk menjaga kamera anda agar tetap
stabil selama pengambilan gambar.
4. Pengaturan Kamera
Shutter Speed. Pastikan anda mengatur shutter speed
anda dengan baik saat mulai melakukan pemotretan, karena panjang jarak
fokus anda akan menjadi masalah jika mengalami getaran atau goyangan
sehingga memberikan efek yang kurang bagus buat foto anda. Untuk
mengatasi hal ini, pastikan shutter speed anda lebih tinggi dari length
focal anda. Misalnya, jika panjang fokus anda 200 mm maka aturlah
shutter speed anda pada posisi 1/250 detik atau lebih cepat. Hal ini
juga berarti anda dapat mengambil gambar dengan mengatur shutter speed
anda pada posisi yang lambat ketika hendak mengambil gambar pada area
yang lebih luas seperti 1/20 detik dengan panjang fokus 18 mm.
Meskipun hal ini tidak akan cukup membantu jika subjek anda bergerak
terlalu cepat, tapi jangan lupa untuk menggunakan sistem anti-shake
(tahan goyangan) pada kamera anda. Meskipun tidak setiap lensa akan
menampilkan teknologi ini, tetapi jika anda memilikinya – maka
gunakanlah.
ISO (International Standard Organization). ISO
adalah ukuran kepekaan sensor digital terhadap cahaya. Banyak orang
sering bergerak ketika hendak difoto, belum lagi ditambah dengan membuka
tutup mata mereka (berkedip-kedip) dan terus-menerus mengubah ekspresi
wajah mereka – dan tidak ada foto yang lebih buruk dari pada foto
seseorang dengan mata yang sedang berkedip-kedip gantinya tersenyum.
Untuk menghindari masalah ini, dan untuk mencegah motion blur muncul,
maka anda perlu mengatur shutter speed pada posisi yang cepat. Hal ini
juga akan membantu untuk memastikan ketajaman dari foto anda serta
menghindari gangguan yang dapat terjadi pada kamera anda seperti getaran
atau goyangan pada saat pemotretan. Dalam jumlah cahaya yang rendah (di
dalam ruangan maupun diluar), maka anda perlu untuk meningkatkan ISO
anda ke 1,600, 3.200 atau bahkan 6.400, untuk menghindari hasil yang
kurang bagus.
5. Belajar Teknik Pencahayaan
Saat anda memulai karir anda sebagai seorang fotografer, maka
belajarlah terlebih dahulu cara menggunakan kamera anda. Bagaimanapun
juga, memikirkan hal ini dapat membuat anda bingung, karena kamera
hanyalah alat yang memiliki kemampuan untuk merekam cahaya.
Ketika anda berjalan keluar untuk memotret, hal pertama yang harus anda pikirkan adalah cahaya, dan bukanlah kamera. Bagaimana keadaan cuaca hari ini? Apakah terang? atau berawan? Seberapa kuat cahaya yang bisa diperoleh? Apakah lembut atau kontras? Dari manakah arah cahaya itu? Apakah dari bagian depan, atau dari bagian belakang? Apakah ada cahaya buatan? Apakah warna yang ditampilkannya?
Hal inilah yang pertama-tama dicari oleh setiap fotografer (baik itu
pemula maupun yang berpengalaman) setiap kali mereka hendak memulai
pemotretan. Kenapa? Karena cahaya akan memberikan efek yang cukup signifikan dalam pemotretan dan pengaturan yang anda gunakan. Bahkan perubahan arah cahaya yang
sedikit saja ketika anda memotret dapat mengubah kualitas foto anda.
Karena itu, anda tidak bisa mempelajari kamera anda dengan benar, jika
anda tidak memahami cahaya terlebih dahulu.
6. Belajar Cara Memotret
Hal ini sangat sederhana, tapi merupakan kunci untuk segala sesuatu. Hal itu adalah cara memotret.
Banyak orang hanya membawa kamera mereka saat pergi berlibur atau
jalan-jalan. Misalnya, mereka pergi ketempat yang hampir semua orang
pernah kunjungi untuk mengambil gambar, sepeti pegunungan, kebun
binatang, taman kota, tempat yang unik, dan negara yang penuh dengan
bangunan-bangunan bersejarah. Memang hal ini bagus, tapi lakukanlah yang
lebih. Bawalah kamera anda setiap saat dan cobalah untuk mengambil gambar setiap
momen yang anda alami setiap hari. Misalnya, saat anda sedang
menggunakan telepon. Tanpa anda sadari, anda dapat menciptakan foto yang
menarik dan bagus dengan melakukan hal seperti itu.
Fotografer terbaik adalah mereka yang dapat mengambil gambar yang
bagus di tempat-tempat yang biasa-biasa saja. Lakukanlah ini. Pergilah
keluar, kemanapun anda mau. Misalnya ketempat yang mungkin dikatakan
orang jelek untuk mengambil gambar, tapi cobalah.
Karena anda tidak tahu apa yang akan anda peroleh jika anda tidak
mencobanya. Hal ini dapat menolong untuk meningkatkan kemampuan
fotografi anda.
Kesimpulan
Teknik dasar dalam memotret dapat ditingkatkan seiring dengan
percobaan dan pembelajaran yang anda lakukan setiap saat. Tanpa
percobaan, sulit untuk meningkatkan kualitas teknik foto anda. Ingat,
dunia fotografi adalah persaingan. Jika anda tidak dapat meningkatkan
kualitas foto anda, maka sulit bagi anda untuk bersaing. Itulah
sebabnya, tampilkan kreativitas serta bakat anda sepenuhnya untuk
menciptakan foto yang keren dan menarik.
Berikut adalah 7 Tips Teknik Videografi Untuk Pemula layaknya seorang profesional.
1. Ambil gambar per adegan
Ketika menjalani syuting usahakan untuk memiliki lebih dari satu
kamera. Hal ini diperuntukkan bagi kamu yang ingin mengambil dari arah
yang berbeda terutama jika kamu mengambil gambar di acara interview. Ketika
mengambil gambar di ruangan terbuka dan ramai pun, kamu harus
perhatikan untuk menjaga kestabilan gambar kamu. Ingatlah kalau kamu
berkewajiban menyampaikan pesan kepada penonton jadi cobalah mengambil
gambar dari sudut yang yang fokus dan tidak membuat jenuh penonton. https://jsp.co.id/kursus-videografi-dan-editing/
2.Hindari menggunakan zoom
Menggunakan terlalu banyak teknik zoom adalah masalah yang
seringkali terjadi bagi pemula. Dampak dari penggunaan terlalu banyak
zoom dalam pengambilan gambar adalah video akan terlihat amatir dan
bahkan bisa membuat penonton pusing. Jika sangat terpaksa kamu ingin
melakukan zoom, lakukan dengan perlahan dan tetap stabil. Teknik zoom juga sangat tidak disarankan karena baik digital ataupun optical zoom akan merusak kualitas video yang sudah kamu rekam.
3.Isilah frame dengan subjek gambar
Ambillah gambar kamu dengan baik, dan jangan takut untuk menempatkan
subyek tidak di tengah gambar. Sebagai contoh, jika kamu mengambil
gambar anak-anak sedang berenang, akan lebih menarik jika kamu mengambil
gambar dengan subyek tidak hanya di kolam renang. Namun, mulai dari
perjalanannya hingga ke kolam renang. Dari situ kamu bisa mengambil
gambar anak-anak sedang berbicara, tertawa atau saat menyelam.
4.Usahakan mengambil gambar yang mendetail
Kamu mungkin ingin mengambil latar belakang dengan wide shot untuk
memberikan petunjuk lokasi, namun kamu juga harus lebih spesifik.
Berfokuslah kepada hal-hal mendetail, seperti lentera di jalanan atau
perahu di di laut. Dengan begitu, kamu bisa menyampaikan pesan yang pas
kepada penonton dan penekanan terhadap suatu subyek.
5.Gunakan angle yang berbeda
Kamu bisa menggunakan footage dengan mengambil gambar dari
beberapa kamera dan memasukkan gambar yang tidak biasa ke dalam hasil
final. Dengan begitu, hasil rekaman kamu akan menjadi menarik dan tidak
didapat di rekaman video manapun. Agar lebih maksimal, kamu bisa
mengambil video dari jarak dekat dengan jarak pandang ke atas ke bawah
jika dimungkinkan.
6.Hindari backlight.
Hanya karena kita bisa melihat wajah orang yang areal kepalanya
ditutupi matahari, bukan berarti kamera juga memiliki kemampuan
demikian. Backlight atau cahaya matahari yang membelakangi
subyek ketika mengambil gambar seringkali membuat subyek tidak terlihat
dengan jelas. Kamu bisa memperbaiki situasi tersebut dengan berpindah ke
sudut yang lain. Namun, beberapa kamera sekarang bisa mengurangi efek backlight.
7.Jangan biasakan menggunakan banyak special effects
Mungkin terlihat keren jika kamu menemukan video dengan efek sephia namun percayalah special effects hanya akan membuat video yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan. Usahakan untuk merekam video tidak dengan special effects agar penonton bisa merasakan empati dari video tersebut. Namun, jika harus dilakukan pilihlah software edit
film dengan efek yang ringan.Gunakan penerangan yang maksimalBukan
rahasia lagi kalau saat mengambil gambar untuk video memiliki kemampuan
penerangan yang lebih rendah daripada hanya sekedar mengambil foto. Maka
dari itu, kamu diwajibkan memiliki penerangan yang maksimal jika
merekam video di dalam ruangan dari berbagai sisi. Bukan hanya di dalam
ruangan, kamu juga bisa menggunakan kertas putih agar cahaya bisa
terpantulkan dengan jelas pada subjek yang akan direkam.
Ya, itu dia beberapa teknik yang mungkin bisa kamu coba praktikkan saat membuat video. Selamat mencoba!