About

Monday 30 August 2021

Teknik dasar Fotografi dan Videografi

 

Berikut ini adalah 6 teknik dasar fotografi yang bisa anda coba lakukan saat hendak mengambil gambar.

1. Pilihlah Lensa Kamera Yang Tepat

Jika kamera anda hadir dengan lensa zoom, sebagaimana kamera pada umumnya, maka cobalah untuk melakukan pemotretan dengan panjang jarak potret yang berbeda-beda untuk menciptakan efek bagi masing-masing foto. Cobalah untuk memulai dengan menggunakan pengaturan sudut yang lebar dan buatlah catatan untuk setiap gangguan yang terjadi serta bagaimana hal atau gangguan tersebut memberikan kenyataan yang berbeda sedikit dari tujuan yang telah anda rencanakan sejak awal.

Saat ini, foto-foto terbaru sering dihasilkan dengan menggunakan lensa yang lebar; tentu saja hal ini membuat lensa lebar ekstra menjadi suatu produk gagal bagi setiap wartawan foto.

Ambilah beberapa gambar dan cobalah untuk menikmatinya selama anda menggunakan pengaturan lensa sudut lebar, sebelum mencoba untuk menggunakan skala lensa lainnya seperti lensa telefoto untuk mengambil gambar. Lensa telefoto memberikan gambaran yang jelas tentang tempat kejadian yang ada di depan kamera anda. Lensa ini merupakan pilihan terbaik untuk mengambil gambar pemandangan. Disamping itu juga, lensa ini baik digunakan untuk foto close-up dan potret (misalnya KTP).

2. Fokus

Hampir setiap kamera memiliki sistem fokus otomatis, tapi anda harus tahu terlebih dahulu kemana kamera diarahkan/difokuskan. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menggunakan opsi pilihan-pilahan yang ada: misalnya lakukan percobaan mengenai fokus kamera pada subjek anda dengan menahan tombol shutter setengah ditekan, kemudian bingkailah gambar persis seperti yang anda inginkan sebelum menekan tombol sepenuhnya.

Disamping itu juga, perhatikan jendela bidikan anda untuk senantiasa memeriksa area titik fokus yang anda tetapkan. Cobalah lakukan hal ini, karena hampir setiap gambar yang anda ambil tidak selamanya menempatkan subjek anda di bagian tengah atau depan foto anda. Ketika anda ingin mengambil gambar secara dekat mengenai wajah, maka fokuskan kamera anda lebih dekat kepada mata.

3. Tripod

Goyangan atau getaran terhadap kamera merupakan suatu hal yang sangat menggangu untuk setiap fotografer, karena hal ini akan memberikan efek yang kurang bagus kepada hasil foto anda. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari terjadinya goyangan/getaran pada kamera anda. Pertama, anda perlu belajar bagaimana cara memegang kamera anda dengan benar: Gunakan kedua tangan, yang satu di sekitar tubuh dan yang satu lagi di sekitar lensa, kemudian peganglah kamera anda dekat dengan tubuh anda. Kedua, pastikan bahwa anda menggunakan shutter speed yang cocok dengan lensa fokus anda. Jadi jika anda menggunakan lensa 100 mm, maka posisi shutter speed anda janganlah lebih rendah dari 1/100 detik. Gunakan tripod atau monopod bila memungkinkan. Jika tidak ada, maka gunakanlah pohon atau dinding untuk menjaga kamera anda agar tetap stabil selama pengambilan gambar.

4. Pengaturan Kamera

Shutter Speed. Pastikan anda mengatur shutter speed anda dengan baik saat mulai melakukan pemotretan, karena panjang jarak fokus anda akan menjadi masalah jika mengalami getaran atau goyangan sehingga memberikan efek yang kurang bagus buat foto anda. Untuk mengatasi hal ini, pastikan shutter speed anda lebih tinggi dari length focal anda. Misalnya, jika panjang fokus anda 200 mm maka aturlah shutter speed anda pada posisi 1/250 detik atau lebih cepat. Hal ini juga berarti anda dapat mengambil gambar dengan mengatur shutter speed anda pada posisi yang lambat ketika hendak mengambil gambar pada area yang lebih luas seperti 1/20 detik dengan panjang fokus 18 mm.

Meskipun hal ini tidak akan cukup membantu jika subjek anda bergerak terlalu cepat, tapi jangan lupa untuk menggunakan sistem anti-shake (tahan goyangan) pada kamera anda. Meskipun tidak setiap lensa akan menampilkan teknologi ini, tetapi jika anda memilikinya – maka gunakanlah.

ISO (International Standard Organization). ISO adalah ukuran kepekaan sensor digital terhadap cahaya. Banyak orang sering bergerak ketika hendak difoto, belum lagi ditambah dengan membuka tutup mata mereka (berkedip-kedip) dan terus-menerus mengubah ekspresi wajah mereka – dan tidak ada foto yang lebih buruk dari pada foto seseorang dengan mata yang sedang berkedip-kedip gantinya tersenyum. Untuk menghindari masalah ini, dan untuk mencegah motion blur muncul, maka anda perlu mengatur shutter speed pada posisi yang cepat. Hal ini juga akan membantu untuk memastikan ketajaman dari foto anda serta menghindari gangguan yang dapat terjadi pada kamera anda seperti getaran atau goyangan pada saat pemotretan. Dalam jumlah cahaya yang rendah (di dalam ruangan maupun diluar), maka anda perlu untuk meningkatkan ISO anda ke 1,600, 3.200 atau bahkan 6.400, untuk menghindari hasil yang kurang bagus.

5. Belajar Teknik Pencahayaan

Saat anda memulai karir anda sebagai seorang fotografer, maka belajarlah terlebih dahulu cara menggunakan kamera anda. Bagaimanapun juga, memikirkan hal ini dapat membuat anda bingung, karena kamera hanyalah alat yang memiliki kemampuan untuk merekam cahaya.

Ketika anda berjalan keluar untuk memotret, hal pertama yang harus anda pikirkan adalah cahaya, dan bukanlah kamera. Bagaimana keadaan cuaca hari ini? Apakah terang? atau berawan? Seberapa kuat cahaya yang bisa diperoleh? Apakah lembut atau kontras? Dari manakah arah cahaya itu? Apakah dari bagian depan, atau dari bagian belakang? Apakah ada cahaya buatan? Apakah warna yang ditampilkannya?

Hal inilah yang pertama-tama dicari oleh setiap fotografer (baik itu pemula maupun yang berpengalaman) setiap kali mereka hendak memulai pemotretan. Kenapa? Karena cahaya akan memberikan efek yang cukup signifikan dalam pemotretan dan pengaturan yang anda gunakan. Bahkan perubahan arah cahaya yang sedikit saja ketika anda memotret dapat mengubah kualitas foto anda. Karena itu, anda tidak bisa mempelajari kamera anda dengan benar, jika anda tidak memahami cahaya terlebih dahulu.

6. Belajar Cara Memotret

Hal ini sangat sederhana, tapi merupakan kunci untuk segala sesuatu. Hal itu adalah cara memotret. Banyak orang hanya membawa kamera mereka saat pergi berlibur atau jalan-jalan. Misalnya, mereka pergi ketempat yang hampir semua orang pernah kunjungi untuk mengambil gambar, sepeti pegunungan, kebun binatang, taman kota, tempat yang unik, dan negara yang penuh dengan bangunan-bangunan bersejarah. Memang hal ini bagus, tapi lakukanlah yang lebih. Bawalah kamera anda setiap saat dan cobalah untuk mengambil gambar setiap momen yang anda alami setiap hari. Misalnya, saat anda sedang menggunakan telepon. Tanpa anda sadari, anda dapat menciptakan foto yang menarik dan bagus dengan melakukan hal seperti itu.

Fotografer terbaik adalah mereka yang dapat mengambil gambar yang bagus di tempat-tempat yang biasa-biasa saja. Lakukanlah ini. Pergilah keluar, kemanapun anda mau. Misalnya ketempat yang mungkin dikatakan orang jelek untuk mengambil gambar, tapi cobalah. Karena anda tidak tahu apa yang akan anda peroleh jika anda tidak mencobanya. Hal ini dapat menolong untuk meningkatkan kemampuan fotografi anda.

Kesimpulan

Teknik dasar dalam memotret dapat ditingkatkan seiring dengan percobaan dan pembelajaran yang anda lakukan setiap saat. Tanpa percobaan, sulit untuk meningkatkan kualitas teknik foto anda. Ingat, dunia fotografi adalah persaingan. Jika anda tidak dapat meningkatkan kualitas foto anda, maka sulit bagi anda untuk bersaing. Itulah sebabnya, tampilkan kreativitas serta bakat anda sepenuhnya untuk menciptakan foto yang keren dan menarik.

 

Berikut adalah 7 Tips Teknik Videografi Untuk Pemula layaknya seorang profesional.

1. Ambil gambar per adegan

Ketika menjalani syuting usahakan untuk memiliki lebih dari satu kamera. Hal ini diperuntukkan bagi kamu yang ingin mengambil dari arah yang berbeda terutama jika kamu mengambil gambar di acara interview. Ketika mengambil gambar di ruangan terbuka dan ramai pun, kamu harus perhatikan untuk menjaga kestabilan gambar kamu. Ingatlah kalau kamu berkewajiban menyampaikan pesan kepada penonton jadi cobalah mengambil gambar dari sudut yang yang fokus dan tidak membuat jenuh penonton. https://jsp.co.id/kursus-videografi-dan-editing/


2.Hindari menggunakan zoom

Menggunakan terlalu banyak teknik zoom adalah masalah yang seringkali terjadi bagi pemula. Dampak dari penggunaan terlalu banyak zoom dalam pengambilan gambar adalah video akan terlihat amatir dan bahkan bisa membuat penonton pusing. Jika sangat terpaksa kamu ingin melakukan zoom, lakukan dengan perlahan dan tetap stabil. Teknik zoom juga sangat tidak disarankan karena baik digital ataupun optical zoom akan merusak kualitas video yang sudah kamu rekam.

3.Isilah frame dengan subjek gambar

Ambillah gambar kamu dengan baik, dan jangan takut untuk menempatkan subyek tidak di tengah gambar. Sebagai contoh, jika kamu mengambil gambar anak-anak sedang berenang, akan lebih menarik jika kamu mengambil gambar dengan subyek tidak hanya di kolam renang. Namun, mulai dari perjalanannya hingga ke kolam renang. Dari situ kamu bisa mengambil gambar anak-anak sedang berbicara, tertawa atau saat menyelam.


4.Usahakan mengambil gambar yang mendetail

Kamu mungkin ingin mengambil latar belakang dengan wide shot untuk memberikan petunjuk lokasi, namun kamu juga harus lebih spesifik. Berfokuslah kepada hal-hal mendetail, seperti lentera di jalanan atau perahu di di laut. Dengan begitu, kamu bisa menyampaikan pesan yang pas kepada penonton dan penekanan terhadap suatu subyek.

5.Gunakan angle yang berbeda

Kamu bisa menggunakan footage dengan mengambil gambar dari beberapa kamera dan memasukkan gambar yang tidak biasa ke dalam hasil final. Dengan begitu, hasil rekaman kamu akan menjadi menarik dan tidak didapat di rekaman video manapun. Agar lebih maksimal, kamu bisa mengambil video dari jarak dekat dengan jarak pandang ke atas ke bawah jika dimungkinkan.


6.Hindari backlight.

Hanya karena kita bisa melihat wajah orang yang areal kepalanya ditutupi matahari, bukan berarti kamera juga memiliki kemampuan demikian. Backlight atau cahaya matahari yang membelakangi subyek ketika mengambil gambar seringkali membuat subyek tidak terlihat dengan jelas. Kamu bisa memperbaiki situasi tersebut dengan berpindah ke sudut yang lain. Namun, beberapa kamera sekarang bisa mengurangi efek backlight.


7.Jangan biasakan menggunakan banyak special effects

Mungkin terlihat keren jika kamu menemukan video dengan efek sephia namun percayalah special effects hanya akan membuat video yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan. Usahakan untuk merekam video tidak dengan special effects agar penonton bisa merasakan empati dari video tersebut. Namun, jika harus dilakukan pilihlah software edit film dengan efek yang ringan.Gunakan penerangan yang maksimalBukan rahasia lagi kalau saat mengambil gambar untuk video memiliki kemampuan penerangan yang lebih rendah daripada hanya sekedar mengambil foto. Maka dari itu, kamu diwajibkan memiliki penerangan yang maksimal jika merekam video di dalam ruangan dari berbagai sisi. Bukan hanya di dalam ruangan, kamu juga bisa menggunakan kertas putih agar cahaya bisa terpantulkan dengan jelas pada subjek yang akan direkam.


Ya, itu dia beberapa teknik yang mungkin bisa kamu coba praktikkan saat membuat video. Selamat mencoba!

Pengenalan Multimedia

1.Definisi Multimedia Kombinasi dari komputer dan video (Rosch,1996)

 
Kombinasi 3 elemen : suara, gambar dan teks. (McCormick,1996) Kombinasi dari paling sedikit dua media input/output dari data.Media ini bisa berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafis & gambar. (Turban,dkk,2002) Alat yg dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi,audio & gambar video (Robin&Linda,2001) Pemanfaatan komputer untuk membuat & menggabungkan teks, grafik, audio, video & animasi dengan menggabungkan link & tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. (Hofstetter,2001).

2. Elemen Multimedia 

Menurut James A. Senn, multimedia terbagi dalam beberapa media, yaitu : Text, Image, Audio, Animasi, Video, dan Grafis. Sesuai definisi “Multimedia” = “banyak media” Media yang dimaksud dapat diklasifikasikan berdasarkan : perception, representation, presentation, storage, transmission, information exchange.

3.Sejarah Multimedia

Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia.

4.Kelebihan Multimedia 

Menarik indra dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan,suara dan gerakan. Lembaga Riset dan Penerbitan Computer, Computer Technology Research (CTR) menyatakan bahwa: Orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat, 30% dari yang didengar Tetapi orang mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar dan 80% dari yang dilihat,didengar dan dilakukan sekaligus.

5.Manfaat Multimedia Multimedia dapat digunakan dalam:

 
Bidang periklanan yang efektif dan interaktif Bidang pendidikan dalam penyampaian bahan pengajaran secara interaktif dan dapat mempermudah pembelajaran karena dididukung oleh berbagai aspek: suara, video, animasi, teks, dan grafik Bidang jaringan dan internet yang membantu dalam pembuatan website yang menarik, informatif, dan interaktif

6.Pengaruh Multimedia 

Multimedia merupakan media interaktif yang sangat ampuh mempengaruhi manusia. Dalam hal ini multimedia mampu: Mengubah tempat kerja. Dengan adanya teleworking, para pekerja dapat melakukan pekerjaanya tidak harus dari kantor. Mengubah cara belanja. Homeshopping/teleshopping dapat dilakukan dengan menggunakan internet, kemudian barang datang dengan sendirinya. Mengubah cara bisnis. Nokia membuat bisnis telepon seluler, banyak perusahaan menggunakan sistem jual beli online, bank menggunakan cara online-banking.

7.Pengaruh Multimedia(2)

 
Mengubah cara memperoleh informasi. Orang-orang mulai menggunakan internet dan berbagai software untuk mencari informasi. Misalnya: membaca koran online, detik.com, menggunakan software kesehatan, belajar gitar dari software dan masih banyak lagi. Mengubah cara belajar. Sekolah mulai menggunakan computer multimedia, belajar online (e-learning), menggunakan e-book. Internet Multimedia juga mulai bersaing dengan televisi dan radio.

8.Team Multimedia Manager Proyek  Desainer Multimedia  Desainer Interface 

Penulis 

Spesialis 

Video Programmer 

Produser